penasaran tentang teknik-teknik produk bahan keras???
Setelah mengetahui pembagian bahan dari bahan
keras,kalian pasti penasaran kan apa saja sih teknik-teknik pembuatan produk bahan keras? Sekarang aku
akan kasih penjelasan tentang teknik-teknik yang bisa kalian aplikasikan pada
pembuatan produk bahan keras.... JOIN YUK!
a. Teknik Cor (cetak tuang)
Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke
Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat
beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak,
bejana, dan perhiasan.
b. Teknik Etsa
Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang
berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti
mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam
larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa
oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan
penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang
terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena
pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis
tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya
turun sampai di bawah permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi
tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat
menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis logam
yang akan dietsa.
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam
mineral anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya
kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain
ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali
terhadap logam-logam tertentu lainnya. Kombinasi dari keduanya justru dapat
melarutkan logam-logam di dalam larutan tersebut.
Sukses tidaknya mengetsa ini bergantung pada pengendalian yang
sangat hati-hati terhadap kekuatan larutan asam pengetsa. Penerapan bahan
penolak asam pada logamnya, cara dan keterampilan dalam membuat desainnya agar
tetap terbuka melalui penggunaan resist (bahan pelindung), serta perhitungan
waktu untuk pengukuran dan pengikisan asamnya perlu diperhatikan, agar gambar
etsa muncul di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang
diinginkan.
c. Teknik Ukir
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada
masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga
dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif
geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga.
Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis
dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran
tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.
d. Teknik Ukir Tekan
Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas
permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam
kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa
digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau
yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat,
gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan
menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang
telah ditentukan.
e. Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi
untuk mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut.
Teknik bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan
rapi. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga
dari kayu, benda-benda mainan.
f. Teknik Anyam
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan
dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan
sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik
anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.
Tidak ada komentar: